Pertengkaran Diperlukan Untuk Menguatkan Hubungan , Ini Penjelasannya
Ya, karena seringkali kita berasumsi jika pertengkaran atau perselisihan pendapat merupakan bagian terburuk dalam sebuah hubungan asmara.
Saat pertengkaran itu terjadi, saat itu pula sangat mungkin kita berfikir, ada yang salah dalam hubungan yang kita jalani.
Namun, seringkali kita justru tidak menyadari, ada poin-poin positif yang bisa dihasilkan dari proses perselisihan, yang pada ujungnya justru akan memberikan perubahan positif, bahkan bukan tidak mungkin menjadi faktor yang membantu menguatkan kembali hubungan tersebut.
Tanpa bermaksud menggurui, artikel ini saya terjemah dan tulis ulang dari salah satu artikel di website sheknow
Ya, saat bertengkar atau berselisih pendapat, hal yang sangat mungkin terjadi adalah keluarnya keluhan-keluhan yang sebelumnya tidak pernah ter-diskusikan.
Itulah sebenarnya apa yang menjadi pemicu pertengkaran tersebut terjadi.
Seringkali memang awal dari perselisihan adalah komunikasi yang tidak terjadi secara baik. Dimana anda atau mungkin pasangan anda lebih memilih memendam kekecewaannya dibanding meng-komunikasikan-nya dan menemukan solusi terbaik.
Mungkin karena awalnya hanya dianggap hal-hal kecil dan anda malas untuk memperdebatkannya, seperti istri yang kecewa karena suami tidak membantu pekerjaan rumah, atau suami yang kecewa karena istri kurang pandai memasak, dan hal-hal lainnya.
Dalam proses adu argumen, apa yang dipendam tersebut biasanya akan ter-utarakan, dan pada saat itulah, merupakan hal yang baik, jika kedua belah pihak kemudian terlibat dalam pencarian solusi sehingga masalah tersebut tidak menjadi masalah yang berkelanjutan.
Mungkin pada faktanya, akan sulit jika anda atau pasangan anda sedang diliputi oleh emosi. Mungkin, sedikit waktu untuk menyendiri adalah apa yang dibutuhkan agar kedua belah pihak mampu menurunkan tingkat emosi nya dan berfikir lebih positif.
Yang terpenting, jangan lupakan jika diawal hubungan, anda dan pasangan anda telah sepakat untuk saling menerima kekurangan dan saling melengkapinya. Tentunya, jika mengingat komitmen di awal tersebut, akan sangat disayangkan jika emosi justru lebih anda kedepankan.
Tidak selalu anda yang lebih benar, ataupun dia yang selalu benar. Menemukan solusi yang baik bagi kedua belah pihak merupakan apa yang jauh lebih benar, semoga bermanfaat ya, selamat berkomunikasi dan selamat menemukan solusi.